Tag Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Webinar “Asia-EU Connectivity: Potensi Ekonomi Digital”

Era digital memberikan peluang dan tantangan bagi aktor-aktor internasional untuk dapat mengembangkan ekonominya melalui berbagai cara termasuk dengan digitalisasi ekonomi yang bertujuan untuk membuka kanal baru dalam rangka mengembangkan kesempatan ekonomi yang bersifat digital. Uni Eropa sebagai rezim supranasional yang menaungi negara-negara di kawasan Eropa merupakan salah satu aktor internasional yang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan ekonomi digital yang dicerminkan melalui dokumen A New Strategic Agenda 2019-2024. Kebijakan ini kemudian ditegaskan melalui prioritas kebijakan Komisi Eropa 2019-2024 yang salah satu prioritasnya adalah menciptakan ‘A Europe Fit for Digital Age’. Melalui poin ini, Uni Eropa berusaha mewujudkan kawasan Eropa sebagai zona yang cocok dan siap dalam menghadapi era digital. Kemitraan dengan Uni Eropa merupakan kunci penting bagi negara-negara di Asia termasuk Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digitalnya. Membangun konektivitas dengan Uni Eropa diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Pemahaman terkait Konektivitas Asia – EU terutama dalam Potensi Ekonomi Digital akan dibahas secara komprehensif dalam Webinar “Asia – EU: Connectivity: Potensi Ekonomi Digital” yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 2 Maret 2021
Waktu : 13:30 – 15:30 WIB
Media : Aplikasi Zoom Meeting
Meeting ID: 980 7580 4554
Passcode: 757703

Webinar ini juga merupakan kerjasama antara Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) bersama Pusat P2K2 Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Yuk, ikut serta dalam acara, peserta akan mendapatkan E-Certificate 🥳🥳.

 

POTENSI KERJA SAMA EKONOMI DIGITAL INDONESIA DENGAN VISEGRAD GRUP

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion secara virtual mengangkat tema ‘Potensi Kerja Sama Ekonomi Digital dengan negara-negara Visegrad (Polandia, Ceko, Slowakia, dan Hongaria)’, pada tanggal 25 Nopember 2020. Dalam kegiatan tersebut, ada 4 (empat) narasumber yang mempresentasikan paparan terkait: Peluang Investasi Indonesia ke Negara-Negara Visegrad di sektor Ekonomi Digital (Dr. Ben Perkasa Drajat / BPPK Kemenlu); Potensi Kerja Sama di Sektor Ekonomi Digital bersama Visegrad Grup (Hendra Manurung / KIKE); Upaya Pelaku Usaha di Sektor Ekonomi Digital (Bima Laga / Buka Lapak); dan Kontribusi Ekonomi Digital terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasiona (Dheky Wardana /  PT. Vensia Event Indonesia). Acara dihadiri oleh sekitar 30 orang peserta aktif dari Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) dan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Seusai Perang Dingin (1990), negara-negara Visegrad tersebut yang sebelumnya bergabung dengan Aliansi Pertahanan Uni Soviet, ‘Pakta Warsawa’, memutuskan bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Maret 1999. Visegrad grup dibentuk pada 15 Pebruari 1991 di kota kastil Visegrad (Hongaria). Kemudian keempat negara tersebut bersama-sama Lithuania, Estonia, Latvia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovakia, Slovenia, Malta, dan Siprus bergabung pada Uni Eropa pada 1 Mei 2004.

Para pemimpin negara-negara Visegrad ini selalu berupaya untuk bersama-sama bagaimana meningkatkan dan menguatkan kerja sama di bidang politik, militer, budaya, ekonomi dan energi seiring upaya memajukan integrasi ke dalam Uni Eropa selama 16 tahun terakhir ini.

Dalam kegiatan FGD juga dibahas latarbelakang kerja sama ekonomi digital Indonesia dan negara-negara Visegrad; ease of doing business, e-government, e-services, e-commerce, dan outward investment Indonesia di negara-negara Visegrad dan vice versa; Digital Agenda For Europe 2021-2027; perlunya optimalisasi dukungan pemerintah Indonesia dan negara-negara Visegrad untuk meningkatkan dan menguatkan kerja sama ekonomi digital melalui adanya Master Plan yang jelas terkait pembentukan kerja sama ekonomi digital; peluang dan tantangan yang sedang dan kemungkinan besar akan dihadapi; regulasi kerja sama ekonomi digital yang jelas, transparan, dan terarah, dan terukur; perlu kebijakan tepat; research and development di kawasan maupun internasional; persiapan penetrasi internet; optimalisasi peran usaha mikro, kecil, dan menengah menghadapi kemajuan teknologi informasi, bagaimana pemanfaatannya pada sektor ekonomi digtal; serta penyiapan sumber daya manusia Indonesia.

Disimpulkan, topik yang diangkat dalam Focus Group Discussion ini menarik untuk dielaborasi lebih lanjut dengan mengadakan acara lebih besar di 2021 mengundang Duta Besar negara-negara Visegrad, policy-makers, penggiat, peneliti, akademisi, pakar, dan mahasiswa, yang peduli pada masa depan kerja sama ekonomi digital Indonesia dengan Uni Eropa, khususnya negara-negara Visegrad.

In English Click Here