Sejarah
Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) merupakan asosiasi yang mewadahi para peminat kajian Eropa untuk mengembangkan minatnya. KIKE merupakan platform yang memungkinkan para peminat kajian Eropa untuk berinteraksi, berbagi dan bertukar gagasan tentang berbagai isu yang terkait dengan Eropa dalam arti yang sangat luas melalui berbagai aktivitas akademik yang berupa pertemuan-pertemuan ilmiah, riset maupun publikasi. KIKE memiliki misi untuk memajukan kajian Eropa di Indonesia dan berkontribusi dalam peningkatan hubungan antara Indonesia dan negara-negara di Eropa, baik secara individual maupun sebagai kolektivitas, seperti Uni Eropa.
Pembentukan KIKE berlangsung melalui proses yang cukup panjang yang dimulai pada tahun 2009 dengan dilaksanakannya Konvensi Perdana Kajian Eropa di Indonesia di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Berbagai rangkaian pertemuan dilakukan di berbagai universitas di seluruh Indonesia dan setiap pertemuan menjadi tonggak sejarah penting bagi berdirinya KIKE sebagai sebuah organisasi. Pertemuan di Universitas Udayana, Denpasar, pada tahun 2012 menetapkan Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa sebagai nama asosiasi yang bersifat informal, dalam bentuk komunitas dengan misi yang sangat sederhana, menjadi wadah untuk berkomunikasi bagai peminat kajian Eropa. Sejalan dengan tuntutan untuk legalisasi KIKE menjadi sebuah asosiasi, pertemuan di Universitas Bosowa, Makassar (2018) menghasilkan rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai ‘konstitusi’ KIKE, yang kemudian disahkan dalam pertemuan di Universitas Riau, Pekanbaru (2019). Pertemuan di Universitas Riau secara resmi mendeklarasikan pendirian KIKE sebagai sebuah asosiasi.
Di luar tonggak-tonggak sejarah organisasi, perjalanan KIKE juga ditandai dengan berbagai kegiatan yang berorientasi pada pengembangan kapasitas akademik para pengkaji dan pengajar kajian Eropa. Pelatihan-pelatihan, pertemuan-pertemuan untuk merancang kurikulum kajian Eropa serta pengembangan ide-ide untuk kerjasama akademik juga berlangsung baik melalui pertemuan-pertemuan mandiri yang diselenggarakan KIKE, ataupun dalam kaitannya dengan pertemuan-pertemuan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII).
Kegiatan dan Capaian
Di luar pertemuan-pertemuan ilmiah, kerjasama penelitian dan publikasi merupakan produk-produk riil lain yang dihasilkan oleh KIKE. Saat ini KIKE, bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Luar Negeri (BPPK KEMLU) tengah mengadakan riset tentang Konektivitas EU-ASEAN dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi digital. kerjasama penelitian tentang kerjasama Indonesia – Uni Eropa juga tengah digodok dengan Uni Eropa sebagai mitranya. KIKE memiliki seri penerbitan Seri Kajian Eropa KIKE yang menjadi platform penerbitan buku-buku terkait dengan Eropa baik dalam bentuk kumpulan tulisan maupun karya-karya individual. Saat ini, dua buku telah dan sedang dalam persiapan penerbitan di bawah Seri Kajian Eropa KIKE. Anggota-anggota KIKE juga secara aktif menghasilkan publikasi baik yang berupa buku maupun artikel-artikel jurnal.
Yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan anggota-anggota KIKE dalam kegiatan-kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh asosiasi-asosiasi Kajian Eropa baik di Asia Pasific maupun di luar Asia Pasific. Keberhasilan anggota-anggota KIKE untuk menerima dukungan dari skema-skema pendanaan yang ditawarkan oleh Uni Eropa seperti Jean Monnet, Erasmus+, FP7, Marie Curie maupun Horizon 2020 baik secara individual maupun melalui kerjasama dengan mitra-mitra kerjasama di Eropa dan Asia juga menjadi aset yang sangat besar bagi pengembangan kajian Eropa di Indonesia.
Kerjasama dan Jaringan
Sejak awal perkembangannya, KIKE telah menjalin kerjasama yang intensif dengan mitra-mitra strategis. Uni Eropa dan Kementrian Luar Negeri RI adalah mitra-mitra yang sangat mendukung perkembangan KIKE. KIKE juga bekerjasama erat dengan lembaga-lembaga akademis baik universitas maupun lembaga riset di Indonesia dan di luar negeri. KIKE juga memiliki kerjasama dan jaringan yang sangat luas dengan asosiasi-asosiasi kajian Eropa di kawasan Asia Pasifik melalui EU Studies Asia Pacific (EUSAA) serta ECSA World sebagai induk dari EU Studies dari berbagai kawasan di dunia. Kerjasama dengan lembaga-lembaga riset dan universitas di Asia Tenggara juga pernah dijajaki melalui pertemuan-pertemuan yang telah diselenggarakan di Hanoi, Manila maupun online (dengan Universitas Kebangsaan Malaysia sebagai tuan rumah).
History
The Indonesian Community for European Studies (ICES) is an association that accommodates European study scholars and practitioners to develop their interests. KIKE is a platform that allows scholars and practitioners of European studies to interact, share and exchange ideas on various issues related to Europe in a very broad sense through various academic activities in the form of scientific meetings, research, and publications. KIKE has missions to advance European studies in Indonesia and to contribute to the improvement of the relations between Indonesia and European countries, both individually and as a collectivity, such as through the European Union.
The establishment of KIKE took place through a fairly long process that began in 2009 with the organization of the First Convention on European Studies in Indonesia at Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Various series of meetings were held at various universities throughout Indonesia and each meeting was an important milestone for the establishment of KIKE as an organization. A meeting at Universitas Udayana, Denpasar, in 2012, established the Indonesian Community for European Studies as the brand name of an informal association, in the form of a community with a very modest mission, i.e. to provide a communication forum for those interested in European studies. In line with the demands for the legalization of KIKE as an association, a meeting at the Universitas Bosowa, Makassar (2018) resulted in a draft of the KIKE ‘constitution’, which was later ratified at a meeting at the Universitas Riau, Pekanbaru (2019). The meeting at the Universitas Riau officially declared the establishment of KIKE as an association.
Beyond the organizational milestones, KIKE’s journey was also marked by various activities oriented towards the academic capacity building of those studying and teaching European studies. Training, meetings to curriculum designing for European studies, and the development of ideas for academic cooperation also take place either through independent meetings organized by KIKE, or in connection with meetings of the Indonesian Association of International Relations (AIHII).
Activities and Achievements
Apart from scientific meetings, collaborative research and publications are other real products of KIKE. Currently KIKE, in collaboration with the Ministry of Foreign Affairs Research and Development Agency (BPPK KEMLU) is researching EU-ASEAN Connectivity in relation to the development of the digital economy. Research collaboration on cooperation between Indonesia and the European Union is also being discussed with the European Union as its partner. KIKE has the KIKE European Study Series publishing series which is a publishing platform for books related to Europe both in the form of edited volumes and individual works.
Currently, two books have been and are in preparation for publication under the KIKE European Study Series. KIKE members also actively produce publications both books and journal articles.
No less important is the engagement of KIKE members with scientific activities organized by European Studies associations both in the Asia Pacific and outside. The success of KIKE members to receive support from funding schemes offered by the European Union such as Jean Monnet, Erasmus +, FP7, Marie Curie, and Horizon 2020 either individually or in collaboration with cooperation partners in Europe and Asia is also KIKE’s valuable asset for the development of European studies in Indonesia.
Cooperation and Networking
Since the very beginning, KIKE has established close collaborations with various strategic partners. The European Union and the Indonesian Ministry of Foreign Affairs are partners who have been very supportive of the development of KIKE. KIKE also works closely with academic institutions, both universities and research institutes in Indonesia and abroad. KIKE has extensive cooperation and networks with European studies associations in the Asia Pacific region through EU Studies Asia Pacific (EUSAA) and ECSA World as the coordinating body of EU Studies from various regions in the world. Collaboration with research institutions and universities in Southeast Asia has also been explored through meetings that have been held in Hanoi, Manila, and online (with the National University of Malaysia as the host).