Press Release
Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Prodi HI Universitas Brawijaya dan KIKE
Sabtu, 15 Oktober 2022
Pukul 12:50 s/d 14:30 WIB
Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) kembali menyelenggarakan kolaborasi dengan Prodi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya dalam rangka pengabdian masyakarat melalui Focus Group Discussion (FGD) Rancang Kegiatan Kelas Kolaboratif Mata Kuliah Studi kawasan Eropa Semester Ganjil 2022-2023. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting guna mengoptimalkan proses diskusi dengan memperhatikan jarak dari para partisipan. FGD ini diselenggarakan pada Sabtu, 15 Oktober 2022 pukul 12.50 – 14.30 WIB yang dihadiri oleh Perwakilan Universitas Brawijaya dan Partisipasi Kajian Eropa.
Focus Group Discussion Pengembangan Kapasitas Komunitas Indonesia untuk kajian Eropa (KIKE) dalam penyelenggaraan agenda kelas Eropa Integratif yang telah terlaksana kali ini dihadiri oleh Drs. Muhadi Sugiono, M.A selaku perwakilan dari KIKE dan merupakan Ketua Umum KIKE serta dihadiri juga oleh Firstyarinda Valentina Indraswari, S.Sos., M.Si (Rinda) perwakilan dari Universitas Brawijaya, yang merupakan Wakil Bendahara KIKE dan sekaligus moderator dalam kegiatan diskusi ini. Rinda menjelaskan bahwa program kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan KIKE untuk membangun terobosan dalam agenda pendidikan, amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan kebijakan dari Rektor Universitas Brawijaya mengenai program kelas kolaboratif dan partisipatif.
Kegiatan Focus Group Discussion dibuka oleh Najwaa Ranaa Aqiilah selaku Master of Ceremony (MC). Setelah pembukaan oleh MC, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua KIKE. Beliau menjelaskan bahwa program kolaborasi ini nantinya diharapkan bisa diikuti oleh banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang tidak hanya untuk mahasiswa Universitas Brawijaya saja, tetapi bisa diikuti oleh mahasiswa/i dari berbagai universitas yang berada di dalam komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE). Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi oleh Rinda terkait harapan dalam peningkatan kolaborasi, beliau juga menyampaikan beberapa poin tujuan dibentuknya program Kelas Studi Kawasan Eropa yaitu untuk menyelesaikan kendala penyelenggaraan forum pelajar Kajian Eropa terkait Isu-Isu Spesifik, menyelesaikan kendala komunitas, memenuhi dan membangun model kelas Integratif. Pengkaji studi Diplomasi Kota ini juga menyampaikan program kelas Eropa integratif pemetaan sister city/province antara kota-kota di Indonesia dan di Eropa, yang melibatkan mahasiswa anggota KIKE. Sister City merupakan program yang dapat membantu fungsi pemerintah dalam membina pemerintah daerah dan masyarakat lintas negara. Sister city sendiri saat ini masih sangat kurang dipahami pada kehidupan di masyarakat. Program Kelas Eropa Integratif ini dilakukan dengan tujuan kegiatan untuk memberikan literasi awal tentang salah satu sub kajian Eropa.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu masuk kedalam agenda Forum Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Wishnu Mahendra Wiswayana, S.Sos., M.Si (Wishnu), peneliti Sister City dari Universitas Brawijaya, untuk memberikan kesempatan kepada partisipan acara ini terkait menyampaikan Feedback atas penjelasan yang sebelumnya dijelaskan oleh Rinda. Para Dosen dari Universitas Brawijaya memberikan beberapa masukan atau catatan melalui platform jamboard terkait program Kelas Eropa Integratif ini. Salah satu masukan dari peserta yang hadir dalam kegiatan FGD ini adalah terkait dengan total peserta yang dibuka untuk mahasiswa dalam kegiatan ini, serta bagaimana mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini benar-benar berpartisipasi, alokasi yang diberikan kepada setiap universitas dan bagaimana untuk menentukan jumlah kelompok untuk program kelas Eropa integratif ini.
Selain itu, Wishnu memberikan kesempatan kepada Ketua Umum KIKE untuk menyampaikan masukan atau pertanyaan dari penjelasan yang sudah dipaparkan oleh Rinda. Adapun pertanyaan dari Ketua Umum KIKE, Muhadi, yaitu terkait dengan identifikasi mengenai sister city yang sudah dilakukan oleh kota-kota di Indonesia dengan kota-kota di Eropa, apakah sudah dilakukan oleh Rinda dan Tim untuk mengindetifikasi terkait hal ini? Serta sejauh mana signifikansi dari hal ini? Kemudian Muhadi menambahkan hal tersebut terkait dengan target dari adanya program ini yaitu apakah untuk mendorong munculnya sister city atau untuk memperkuat sister city yang ada? Setelah terdapat masukan dan pertanyaan, dilanjutkan respon dari Rinda yang menjawab beberapa hal terkait kuantitas peserta dan mekanisme untuk jumlah peserta, terdapat fokus pada tujuan kelas ini untuk membangun komunitas kecil terkait sister city minimal 1 orang perwakilan dari setiap Universitas. Selain itu, pemateri untuk kelas ini akan mengundang dari praktisi dan referensi pemateri tidak hanya dari lingkup Sosial Humaniora (Soshum), tetapi juga dapat dari eksakta. Adapun referensi pemateri beririsan dengan bidang kajian, yang dimana nantinya bapak/ibu dosen dapat bersedia untuk memberikan pengetahuannya terkait sister city kepada mahasiswa dan masyarakat. Kelas Eropa Integratif ini akan memberikan penugasan kepada mahasiswa yang berpartisipasi didalamnya dengan tugas yang ringan dan menyenangkan. Kelas ini juga disepakati oleh bapak/ibu dosen untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang berpartisipasi pada kelas ini dengan memberikan sertifikat dan penambahan nilai yang diberikan kepada mahasiswa/I didalam mata kuliah. Forum Group Discussion ini telah mencapai kesepakatan yakni kelas Eropa Integratif akan mulai berjalan pada pekan depan sampai dengan 5 minggu ke depan, dan untuk mahasiswa/I yang akan mengikuti kelas ini akan mendaftarkan diri dengan mengisi Google Form dan harus mengikuti kelas hingga selesai. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi penutup dan foto bersama.
Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Prodi HI Universitas Brawijaya dan KIKE
Sumber : Arsip Panitia
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini, dapat menghubungi KIKE (kike@kike.or.id) (MWMP).