Diskusi dan Bedah Buku Virtual ‘Uni Eropa: Institusi, Politik dan Kebijakan’

Uni Eropa adalah sebuah entitas sui generis. Paduan dua karakter yang bertolak belakang, yakni supranasionalisme, di satu sisi, dan intergevernmentalisme, di sisi lain, menjadikan Uni Eropa sulit untuk dipahami dengan menggunakan parameter-parameter entitas politik modern yang kita kenal. Sekalipun memiliki institusi-institusi supranasional, Uni Eropa bukanlah sebuah ‘super state’ atau sebuah pemerintah federal. Tetapi, pada saat yang sama kita juga tidak bisa memahami Uni Eropa semata-mata sebagai sebuah organisasi internasional. Kedua aspek tersebut, supranasionalisme dan intergovernmentalisme, berinteraksi dan menghasilkan institusi, politik maupun kebijakan dengan karakter yang unik dan sangat khas Uni Eropa, yang tidak dapat ditemukan padanannya pada enititas politik lain. Disamping itu, dinamika hubungan antara supernasionalisme dan intergovern mentalisme menjadikan Uni Eropa selalu berubah dari waktu ke waktu. Dan, tidak seperti yang dibayangkan oleh banyak orang, integrasi tidak berlangsung secara linier dan progresif menuju satu tujuan akhir tertentu yang didisain sejak awal melainkan secara gradual seiring dengan kebutuhan. Realitas ini juga secara jelas tercermin dalam institusi, politik dan kebijakan Uni Eropa.

Pembahasan terkait Institusi, Politik dan Kebijakan di Uni Eropa akan didiskusikan dalam acara Bedah Buku Virtual yang merupakan kerjasama Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) bersama Perpustakaan FISIPOL UGM.

Acara ini juga sekaligus sebagai Launching Aplikasi terbaru dari Perpustakaan FISIPOL UGM loh, Penasaran kan apa Aplikasinya ? Yuk, untuk rekan-rekan yang tertarik dapat melakukan registrasi melalui link yang tertera pada Link ugm.id/RegistrasiBedahBukuEU.
Jangan sampai ketinggalan yah, akan ada hadiah menarik bagi yang beruntung selama sesi acara. Kami tunggu kehadiran rekan-rekan semua di hari Selasa, 26 Januari 2021 pukul 10:00 WIB yah…..

WEBINAR PEMBUKA EU27: UNI EROPA PASCA BREXIT OLEH KIKE DAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

18 November 2020 – KIKE (Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa) bersama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional yang “ke-2” pada tahun ini akan diselenggarakan selama 2 hari dengan berisikan 1 Webinar Pembuka dan 6 Panel. Webinar yang dihadiri hampir 800 peserta ini dapat terselenggara dengan sukses salah satunya atas dukungan partnership seperti UBL TV, yang membantu dalam proses publikasi.

Webinar ini dihadiri oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Ketua Umum KIKE, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Ketua Prodi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, dan akademisi lainnya. Webinar dibuka oleh Bapak Muhadi Sugiono selaku Ketua Umum Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa yang kemudian dilanjutkan oleh kata sambutan dan penyampaian materi yang diberikan oleh Mr. Vincent Piket selaku Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam yang sangat mendukung diselenggarakannya kegiatan ini. Materi yang diberikan oleh Duta Besar Mr. Vincent Piket membicarakan banyak sektor mengenai Uni Eropa, sehingga diharapkan mampu memberikan wawasan baru untuk seluruh peserta webinar yang hadir. Selain itu, Bapak Muhadi Sugiono, selaku Ketua Umum KIKE, mendapatkan kesempatan untuk memaparkan materi, yang salah satunya adalah membahas European Integration Theory.

Webinar ini juga menjadi perkenalan awal hasil tulisan yang ditulis oleh akademisi dari gabungan beberapa Universitas di Indonesia yang tergabung dalam KIKE (Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa), yang nantinya akan dibukukan dan akan menjadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca dan dipahami bagi setiap akademisi yang berfokus pada Kajian Eropa.

Diharapkan dengan diadakannya webinar ini, akan membuka wawasan kepada seluruh peserta yang telah hadir dalam webinar perihal isu-isu yang berkembang di Kawasan Eropa, baik dalam sektor ekonomi, politik, dan sosial. Sehingga semakin banyak akademisi dan mahasiswa yang tertarik kepada Kajian Eropa.

His Excellency Mr. Vincent Piket menjelaskan secara umum bahwasanya, minggu yang krusial untuk UK setelah brexit, dan menjelaskan secara merinci mengenai kondisi beserta penjelasan dampak kepapda EU pasca brexit yang terjadi, salah satunya bagi seluruh masyarakat  di 27 Negara EU, bagaimana system dari berbagai aspek yang sebelumnya berjalan pada dasar dan prinsipnya mulai dari ekonomi, politik, sosial, lingkungan, budaya, dan aspek lainnya menjadi begitu sangat berubah drastic dan setiap Negara EU diharuskan untuk beradapasi pada perubahan ini. Menurutnya, kejadian ini merupakan sebuah keadian yang mengejutkan banyak pihak dan banyak yang tidak menginginkan hal ini terjadi, tetapi memang harus di terima oleh banyak pihak dengan lapang dada dan terus menatapnya baik dan berorientasi pada solusi positif untuk kondisi yang lebih baik dan kembali stabil. Dan Ia juga memastikan bahwa dengan keadaan yang berubah seperti ini, mereka akan tetap melanjutkan langkah kerja sama, koordinasi, dan menjalin relasi yang baik dalam berbagai bidang, ekonomi, lingkungan, politik, social dan juga salah satunya lebih rinci pada kerja sama lingkugnan dan penanganan permasalahan terorisme, dan lain-lainya.

Bapak Muhadi Sugiono menjelaskan mengenai teori integrasi Eropa dan Brexit, beliau membahas ini dikarenakan banyak sekali pihak  melihat permasalahan ini dari berbagai spekulasi dan berbagai pandangan yang beragam. Beliau juga menjelaskan relevansi brexit sebagai isu atau permasalahan yang ada dengan prinsipal sebuah teori di dalam hubungan internasional yaitu teori integrasi. Dan beliau juga menambahkan bahwa Integrasi Eropa berhasil memimpin pembangunan sebuah teori integrasi. Selain itu, di dalamnya, beliau menjelaskan beberapa komponen pembahasan diantaranyaa; penjelasan umum perihal adanya pernyataan mengenai disentegrasi EU, selanjutnya narasi umum mengenai EU, dan Teori Integrasi Eropa. kontekstualisasi brexit, dan masih banyak lagi penjelasan lainnya. Selain itu, Bapak Aswin memaparkan konteks Uni Eropa dari sudut pandang non-european. Secara khusus beliau membahas bagaimana dinamika dan prospek hubungan EU dan Tiongkok.